Emas menjadi pilihan investasi yang banyak diminati karena nilainya yang stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang. Di Indonesia, dua merek emas yang paling populer adalah emas Antam dan UBS. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga penting bagi investor untuk memahami perbedaannya sebelum membeli.
Emas Antam diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk, sebuah perusahaan milik negara. Salah satu keunggulan emas Antam adalah sertifikasinya yang telah diakui oleh LBMA (London Bullion Market Association), sehingga lebih mudah dijual di pasar internasional. Selain itu, emas Antam memiliki kemasan dengan segel keamanan yang sulit dipalsukan, memberikan rasa aman bagi investor.
Sementara itu, emas UBS diproduksi oleh PT Untung Bersama Sejahtera, sebuah perusahaan swasta yang telah lama bergerak di bidang emas. Meski tidak memiliki sertifikasi LBMA, emas UBS tetap banyak diminati karena desainnya yang lebih variatif serta harganya yang lebih terjangkau dibandingkan emas Antam.
Dari segi likuiditas, emas Antam lebih mudah dijual kembali terutama di toko resmi atau platform investasi digital karena sertifikasinya yang diakui secara global. Namun, emas UBS juga tetap memiliki pasar yang luas di dalam negeri, terutama di toko emas dan pegadaian.
Jika melihat perbedaan harga, emas UBS biasanya dijual sedikit lebih murah dibandingkan emas Antam dengan berat yang sama. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi investor yang ingin mengumpulkan emas dalam jumlah lebih banyak dengan modal yang lebih kecil. Namun, emas Antam cenderung lebih stabil dalam jangka panjang dan lebih mudah diterima di berbagai tempat.
Jadi, mana yang lebih menguntungkan? Jika Anda mencari emas dengan standar internasional dan mudah dijual kembali di luar negeri, emas Antam adalah pilihan yang tepat. Namun, jika ingin membeli emas dengan harga lebih murah untuk tabungan jangka panjang, emas UBS bisa menjadi alternatif yang menarik. Pada akhirnya, keputusan investasi tergantung pada kebutuhan dan strategi masing-masing investor.